Kamis, 18 September 2014

Ketika Hati Berkata


Ketika hati berkata..
Hai engkau, tahukah bahwa hatimu telah berkata..?
Pastinya engkaupun tahu
Dikala waktu mulai merenda kembali kenangan baru
Sedari itu pula hatimu bergejolak

Ketika hati berkata..
Manisnya kata-kata akan menjadikan pertanda
Tapi tahukan engkau..
Siapkah engkau..
Wahai hati, engkau diambang pilihan sulit

Ketika hati berkata..
Aku akan menemanimu mengarungi luasnya kehidupan
Menemanimu keatas awan
dan memberikanmu kenyamanan
Yakinkah engkau..
Siapkah engkau..
Wahai hati, engkau terlalu mudah bimbang..

Sabtu, 23 Agustus 2014

Yang Seharusnya..


Ada kala ketika kita melihat suatu hal yang tidak semestinya
Maka dalam hati kita ada sebuah renungan atau bahkan pembicaraan yang mungkin orang lain pun tidak mengetahuinya
Terkadang tak sedikit pula orang bergerak untuk sekedar membenarkan yang seharusnya
Namun yang tidak semestinya itu terkadang tidak mau dianggap yang semestinya

Coba kita lihat awan yang ada diatas sana
Walaupun terlihat bebas dan sulit kita jangkau
Dia tetap menampakkan dirinya dengan bentuknya
Terkadang bergaris-garis
Terkadang hitam
Terkadang putih bersih
Terkadang meneruskan cahaya sinar mentari
Terkadang menjadi hujan
dan Terkadang, dia menghilang

Itulah awan yang senantiasa menampakkan terkadangnya
Layaknya ketika kita bertemu dengan sesuatu yang mungkin sangat tidak terbiasa dalam diri kita
Ketika sesuatu yang bening menyeringai layaknya pisau yang tajam
Mampu menembus apapun, bahkan yang tidak bisa dilihat oleh manusia, namun bisa dirasakannya
Saat itu pula terkadang kita diantara dua pilihan, mampu menerimanya atau tidak

Ah, engkau, waktupun terkadang memang tidak terlalu sering berpihak pada kita
Terkadang yang aku tahu tidaklah seperti yang aku dengar
Namun tak selayaknya ketika api harus menjadi api
Air harus menjadi air
Tapi yang seharusnya ketika api membara ada air yang siap memadamkannya
dan tapi yang seharusnya air itu dingin menggigilkan ada api yang siap menghangatkannya


Kamis, 21 Agustus 2014

Terbaik



Dahulu ketika waktu itu mudah sekali untuk kita dapatkan
Hal yang paling kita cari adalah, bagaimana kita menghabiskannnya
Padahal ketika kita bersama itu waktu cepat sekali berlalu
Berlalu tanpa ada jeda sama sekali
Entah mengapa begitu cepat
Yang ku rasakan saat itu, akankah waktu ini bisa kembali lagi
Tapi aku hanya bisa menunggu

Laksana sebuah angin yang meniup setiap perasaan daun yang kering maupun hijau
Dia membawa hal baru dalam diriku
Tidak tahu hal baru apa, yang jelas akan ku terima dengan senangnya
Walau memang hal baru itu lebih banyak dariku, namun hal baru darinya memang berbeda

Kamis, 21 Februari 2013

Ketika Engkau Memberi Arti


Ketika engkau memberi arti..
Memulai pagi hingga petang kembali..
Ketika engkau memberi arti..
Langkah yang berat hingga terasa ringan kembali..

Aku mendengar kata-kata indah dari mu dulu..
Dan kini terasa hampa tanpa kehadiranmu kembali..
Hingga saat ketika luka datang menghampiriku..
Dan hingga saat aku tidak mengerti akan semua maksud hati ini..

Aku kembali saat aku tidak mengerti akan arti semua ini..
Melihatmu dan membayangkan semua hal yang tidak mengerti apa arti semua ini..
Ketika mulai membuka mata, mengenang dan melupakan
Aku tak tahu harus bagaimana sekarang kini..

Putih kini kembali menjadi putih..
Hitam kini akan tetap menjadi hitam..
Ketika karang itu kembali membuka masa itu..
Yang ada hanya terseruak dan kelam..

Dan ketika engkau memberi arti..
Tak akan semudah itu melupakan dan menghilangkan itu semuanya..
Namun kini aku kembali bukan untukbersamamu..
Aku kembali untuk menjadi aku..
Dan aku kembali akan tetap menjadi aku yang tidak akan kembali pada masa lalu..


Minggu, 17 Februari 2013

Indah, dan Tak Bisa Dipungkiri


karena semua orang di dunia ini merasa bahwa yang bernama wanita itu sangat indah
dengan balutannya, keanggunannya, tak sedikit orang di dunia ini menganggap itu adalah sebuah nilai tersendiri dari seorang wanita.
yang akan menemani dalam kebersamaan kelak dan akan memberi kita ketenangan.
sebuah pengorbanan besar yang memberi kita nilai yang tiada terkira oleh harga.
itulah dia, yang akan memberikan kita segalanya tanpa ada rasa lelah dan putus asa
dialah yang akan menjaga kita dalam ketidak tenangan hati kita.
dan hanya dialah yang akan memberikan kita kebahagiaan kelak.
karenanya lah kita di dunia ini tak akan merasa kesepian dan tak akan merasa bimbang.
akan merasa nyaman selalu dalam bingkaian kasih sayang tulus nan abadi yang dibawa sampai mati.
memberikan segalanya tanpa pamrih dan keluh kesah.
semua itu utnuk mendengarkan dan melihat kata-kata bahagia yang akan muncul dari setiap perkataan kita.
tak akanmembiarkan kita merasa kecewa maupun terluka.
itulah wanita..
melindungi dan menjaga, bertaruh dengan nyawa, sampai merelakan apa yang dia punya..karena semua itu hanya untuk melihat kita bahagia.
itulah wanita,dengan segala keterbatasannya, mampu melakukan apa yang mungkin tak akan kita kira sebelumnya.
dengan kelembutan kata dan sikapnya, mengantarkan kita kepada sesuatu yang menenangkan.
hingga dalam sebuah senyumannya mengandung makna yang tak bisa kita kira maknanya.
makna terpendam akan sebuah keinginan yang besar untuk saling menjaga dan memberi.
memberikan seluruh hidupnya hanya untuk kita, seorang pria..
namun itu semua akan terwujud memalui jalan suci yang akan diridhoiNya.
jalan ikatan suci yang selal dinanti oleh setiap insan di dunia.
jalan lurus tanpa penghalang dariNya yang selalu akan mendapat ridho dan nikmat dariNya
hingga ikatan itu akan dipertemukan olehNya kepada kita entah kapan waktunya
dan jika memang saatnya pasti akan menjadikan kita seorang yang bahagia, dunia, maupun akhirat.

Kamis, 14 Februari 2013

Jalan Itu Tidak Akan Selalu Lurus..



Sekian kali aku mendengar akan keluh kesah temanku..
"Mengapa aku mendapatkan yang seperti ini?", keluhnya..
Langkahku pun sekarang menjadi lebih berat mendengarnya..
Betapa tidak, akupun turut merasakan yang dirasakannya..

Dan kini aku mulai menyadarinya..
Hidup tidaklah selalu nikmat..
Kala aku menjumpai karang yang tajam menjulang..
Mendakinya..
Memaknainya..
Merasakannya..
Jalan kita tidak akan selalu lurus..

Seperti halnya kala menjumpai hutan belantara..
Engkau tidak akan pernah tahu dimana jalannya..
Mencaripun jalan itu pasti tidak akan lurus..
Seperti itulah hidup kita..
Tidak akan semudah mencari jalan di hutan..

Kala hidup mencari makna..
Kala makna mendapatkan arti kehidupan..
Rasa kehilangan dan ketidak berdayaan..
Menjadi tembok penghalang melangkah bersamaan..
Luka yang kini terasa, menjadi terkoyak meruak karena ketidak berdayaan memahaminya..

Kini, mulai sadarilah, bahwa hidup tidak akan pernah lurus..
Rasa yang kini terasa, hanya akan menjadi penyesalan dan menjadi halusinasi belaka..
Sadari dan maknai, masih banyak yang masih di bawah kita..
Dibawah kita..
Dibawah kita..
Dibawah kita..

Dan kini mulai menyadari..kunci kita semua adalah Sabar, Berdoa, Tawakkal, terima dengan lapang dada dan menyadari bahwa masih banyak yang berada di bawah kita..
Dibawah kita..
Dibawah kita..
Dibawah kita..

Kamis, 27 Desember 2012

Arti Dari Sebuah Perjalanan

Kala pagi menyapaku kembali kemarin
Kubiarkan diri ini tersegarkan dengan udara pagi yang hangat itu
Kembali menapaki jalan-jalan yang teramat lengang
Kuarahkan mata pada tujuanku nanti

Akhirmya waktu pun berganti
Menunjukkan saatnya aku harus pergi
Aku tidak perlu banyak tanya,kemana?
Mulaiku disini, adalah untuk pergi kemanapun tujuanku nanti

Kala aku menginjakkan kaki, menunggu dan berjalan
Bagaimanakah nanti aku bisa kesana?
Dan ternyata, Aku bisa kesana..

Kesana bukan hanya berucap kata
Namun untuk mengetahui dimana jalan-jalan yang lain
Jalan yang menuntunku mencapai tujuan itu
Langkah kian terasa ringan hingga sampai ku mengetahui semuanya

Hingga sampai pada siang itu ditengah keramaian
Aku menemukan sisi lain di dunia ini
Mungkin terasa berbeda dengan duniaku
Namun inilah hidup
Penuh pilihan, penuh perjuangan, ku maknai itu semua dengan sebuah pelajaran


Sore kelam, gelap berkabut
Kuhampiri engkau, kurasakan engkau
Hingga sampai aku di atas, terbang, merasakan dinginnya
Sore ramai, rintik hujan, dan berkabut

Sisi lain sore itu aku merasakan
Kehangatan dalam dudukku
Secangkir kopi dan manis cokelat itu
Temaram dalam sudut indah, dan kata-kata ungkapan ini terucap
Memandangi jalan,lampu,kota itu, menikmati suasana senja di bukit akhir perjalananku
Sampai saat aku kembali dengan ringan, terbang, dan melayang..